DURI -- Esensi perbedaan bukan hanya menyangkut sebuah pilihan. Namun ianya juga merupakan sebuah keadaan yang sengaja ciptakan Yang Maha Kuasa. Tujuannya, yaitu agar kita juga tahu artinya sebuah keseragamaan.

Senada dengan itu, Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahmanto, meskipun kita berbeda pilihan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2019, hal itu tidak boleh membuat kita bermusuhan.

Kapolres mengatakan itu, Selasa, 4 September 2018, ketika memberi sambutan pada deklrasasi Pileg dan Pilres Tahun 2019 yang demokratis, aman, damai dan sejuk di Kabupaten Bengkalis.

Deklarasi yang juga dihadiri Bupati Amril Mukminin itu dipusatkan di lapangan Koramil 04 Mandau, Simpang Pokok Jengkol, Kelurahan Batang Srosa, Duri, Kecamatan Mandau.

Kata Yusup Rahmanto, siapapun yang terpilih pada Pileg dan Pilpres 2019, merupakan ikon demokrasi yang dikehendaki rakyat.

Karena itu, sambungnya, seluruh elemen yang terlibat, baik itu penyelenggara, pengawas, seluruh kontestan, untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan. Serta, menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu serentak tersebut.

"Semua kontestan harus berkompetisilah secara sehat dengan adu argumentasi, adu program. Bukan dengan kampanye hitam, penyebaran berita hoaks atau ujaran kebencian," pesannya.

Kepada seluruh kontestan, Kapolres berharap dan juga mengingatkan untuk tetap saling hormat menghormati. Saling harga menghargai.

"Bersainglah dengan sehat yang didasari siap menang dan siap kalah", harap Yusup Rahmanto.

Selain Bupati Amril, hadir dalam deklarasi yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai komponen masyarakat itu, diantaranya Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Kabupaten Bengkalis H Zainuddin Yusuf. Kemudian, Ketua MUI H Amrizal dan Ketua KPU Defitri Akbar.

Sementara anggota DPRD Bengkalis yang terlihat hadir, diantaranya Abi Bahrum (PKS), Saiful Ardi (PAN), Lamhot Nainggolan (PKPI), Rianto (PAN), Susianto (PKS), dan Pipit Lestari (Partai Nasdem).

Kemudian, Franciska (Nasdem), Eddy Budiyanto (Partai Gerindra), Saprana (PPP), Fidhel Fuadi (PKS), Sukadi (Partai Demokrat), Hendri (Partai Golkar) dan H Asmara (Partai Golkar). #DISKOMINFOTIK