Indonesiabaik.id - Kebijakan Pemerintah dalam penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis Biodiesel sebanyak 20 persen untuk dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar (B20) memberikan banyak keuntungan.

Apabila kebijakan B20 berjalan lancar. Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) akan meningkat sekitar 15 persen dalam bauran Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah pun optimis untuk membidik sektor transportasi sehingga mengoptimalkan pemanfaatan EBT menjadi 20 persen.

Pasca terbitnya produk-produk turunan yang melengkapi Perpres No. 66/2018, seperti Permen ESDM No. 41/2018, Kepmen ESDM No. 1936 k/10/mem/2018 dan Kepmen ESDM No. K/10/MEM/2018. Sebanyak 30 Badan Usaha (BU) melakukan kerja sama, yakni dengan penandatangan kontrak atau Head of Agreement yang dilakukan sebanyak 11 BU BBM dan 19 BU BBN.

B20 juga dapat menyehatkan necara pembiayaan dan mengurangi defisit transaksi berjalan dengan mendorong ekspor dan memperlambat impor. Selain itu jika kebijakan berlaku efektif per 1 September nanti, maka penghematan yang bisa didapat negara untuk sementara adalah USD 1,1 Miliar atau Rp 15,8 Triliun.