Bupati Bengkalis Disuguhkan Sejarah Singkat



Teks foto: Bupati Bengkalis dan Rombongan Ziarah Ke Makam Dara Sembilan


BENGKALIS – Setelah melaksanakan Ziarah dan tabur bunga di Makam Pahlawan Kusuma Kesatria, dan makam Panglima Minal, Bupati Bengkalis beserta rombongan melanjutkan ziarah dan tabur bunga di Makam Dara Sembilan yang terletak di Desa Senggoro.

Bupati Bengkalis bersama rombongan taburi bunga di Makam Dara Sembilan

Bupati Bengkalis bersama rombongan taburi bunga di Makam Dara Sembilan

Ziarah makam yang dilaksanakan sempena hari Jadi Bengkalis ke-506 yang memiliki tema Bengkalis BEDELAU (Bergerak Dengan Kemilau). Selain ziarah dan tabur bunga Bupati Bengkalis juga menerima secara simbolis bantuan dari CV. Bina Usaha berupa 50 kursi plastik untuk Sekolah Dasar negeri 26 desa Senggoro Bengkalis.

Bupati Bengkalis serahkan bantuan kepada SDN 26 Desa Senggoro

Bupati Bengkalis serahkan bantuan kepada SDN 26 Desa Senggoro

Berikut sejarah singkat dari Makam Dara Sembilan.

Makam Dara Sembilan terletak di Desa Senggoro Kecamatan Bengkalis. Dahulunya merupakan sebuah Benteng Batin Hitam (Senggoro). Sekitar tahun 1512, Bengkalis ternyata sudah ada, bahkan dapat dikaitkan dengan zaman prasejarah.

Pulau Bengkalis sejak dahulu telah dihuni oleh manusia, dengan pola kehidupan yang sangat tradisional, dan telah memiliki tatanan pemerintahan yaitu dalam bentuk perbatinan (pemerintahan), terutama perbatinan orang-orang suku asli dan perbatinan Senggoro di Senggoro dan Batin Alam di Sungai Alam, Batin Penebal di Penebal, Batin Senderak di Senderak, Batin Kembung di Kembung, Batin Bengkalis di Bengkalis, Batin Putih di Ketam Putih.

Perbatinan di bawah pimpinan Batin Hitam (Batin Senggoro) mereka telah mengatur strategi dan taktik mempertahankan daerahnya dengan membangun benteng-benteng yang sampai saat ini dikenal dengan nama “Benteng Batin Hitam (Batin Senggoro.

Benteng Batin Hitam, dahulunya dilengkapinya dengan meriam-meriam yang terpasang dan siap untuk ditembakkan terhadap para musuh atau lanun yang akan mengganggu ketentraman kampung Bengkalis. Sedangkan kuburan Dara Sembilan merupakan Benteng khusus untuk melindungi para dara jelita (gadis) kampong Bengkalis dari serangan Portugis dan Lanun yang suka memaksa atau menculik para dara/gadis. Dari itu Batin Hitam membangun benteng tempat persembunyian para gadis/dara yang letaknya lebih kurang 75 Meter dari Benteng Batin Hitam.

Kematian dara/gadis sebanyak sembilan orang itu bermula dari kejadian kerusuhan yang dilakukan oleh Portugis atau lanun. Sembilan orang gadis atau dara disembunyikan di dalam benteng tersebut yang kunci rahasianya berada dibagian luar, sedangkan juru kuncinya melakukan perlawanan menyerang Portugis atau Lanun.

Serangan Portugis atau Lanun mengakibatkan benteng itu roboh dan menutupi tempat kunci rahasia, sehingga pintu persembunyian tidak bisa dibuka dan menyebabkan sembilan dara atau gadis terkubur dibenteng itu dan tidak tertolong. Mereka meninggal secara bersama di dalam benteng itu, sampai sekarang benteng itu disebut “Makam Dara Sembilan”. 

Namun dengan kerja keras Batin Hitam dan kawan-kawan yang belum tergoyahkan menghasilkan kemenangan yang membuat para lanun mundur mengakui kekalahannya.

Sumber sejarah lainnya mengatakan bahwa yang memegang kunci pintu Benteng Batin Hitam adalah ayah dari sembilan dara yang terkunci di dalam benteng itu, dan ada juga yang mengatakan bahwa ke sembilan dara itu bukan adik beradik melainkan dara-dara yang ada pada masa itu. #DISKOMINFOTIK

 


Tulis Komentar

Copyright © 2020 PPID Kabupaten Bengkalis - Design By TIM IT PPID